Kegiatan Ko
https://drive.google.com/file/d/1_wpPqGBAEGglZAaJUp0QDDN-zOHO1kHe/view?usp=sharing Petualangan Ekonomi Kelas 5: Menelusuri Harga Sayur di Pasar Klojen
Pagi itu, suasana Pasar Klojen, Malang, terasa lebih riuh dari biasanya. Bukan hanya oleh hiruk-pikuk pedagang, tetapi juga oleh semangat siswa-siswi Kelas 5 yang siap menjalankan kegiatan kokurikuler mereka: melakukan transaksi pembelian sayur.
Tujuan utama kegiatan ini adalah melatih keterampilan ekonomi praktis dan, secara spesifik, memahami dinamika harga sayuran. Setiap kelompok siswa membawa daftar sayuran yang harus dibeli, seperti bayam, wortel, dan tomat. Guru telah membekali mereka dengan pengetahuan dasar tentang cara bernegosiasi dan mengenali kualitas sayur yang baik.
Dengan buku catatan dan sedikit uang di tangan, para siswa mulai menyebar. Mereka dengan berani mendekati lapak-lapak sayuran.
“Selamat pagi, Bu. Berapa harga bayam satu ikat?” tanya seorang siswa dengan sopan.
Pedagang pun dengan ramah menjawab dan menjelaskan. Momen-momen inilah yang menjadi inti pembelajaran. Para siswa mencatat harga sayur per ikat atau per kilo, membandingkan tawaran dari beberapa pedagang, dan bahkan mencoba menawar dengan bahasa yang santun, menerapkan ilmu tawar-menawar yang baru mereka pelajari.
Mereka belajar bahwa harga sayur bisa berbeda-beda, dipengaruhi oleh jenis, kualitas, dan kesepakatan dengan pedagang. Pembelian sayur ini bukan hanya sekadar belanja, tetapi menjadi studi kasus langsung tentang ilmu ekonomi mikro, di mana mereka merasakan langsung proses penentuan harga, nilai uang, dan pentingnya berinteraksi sosial dengan jujur dan ramah.
Setelah semua sayuran berhasil dibeli dan harga-harga tercatat lengkap, wajah-wajah kecil itu tampak puas. Mereka tidak hanya membawa pulang sayuran segar, tetapi juga pengalaman berharga yang jauh lebih bermakna daripada sekadar teori di dalam kelas.
